Beredar Vidio Potongan Pj Bupati Tapanuli Tengah, Ini Penjelasannya



Merahputihnews.com :


*Sumatera Utara - Tapteng,* Video Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta yang menyebut wartawan suka memeras beredar. Sugeng menyebut video yang beredar itu telah dipotong dan tidak sesuai dengan faktanya.



"Pertama, itu videonya dipotong sengaja untuk mem-framing saya ngomong seolah-olah mencermikan LSM, wartawan tukang peras, saya punya video lengkap awal sampai akhir, supaya nanti bisa disandingkan," kata Sugeng,"Jum'at (29/12/2023).



Sugeng mengatakan, momen itu terjadi saat dia sedang memberikan arahan kepada pegawai di Dinas Kesehatan Tapteng. Pernyataan itu dia sampaikan sebelum terlibat cekcok dengan Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi.


"Saat itu saya sedang memberi motivasi dengan teman-teman kepala puskesmas, para bendahara, bahwa mereka ini kan nanti proses hukum akan dipanggil oleh kejaksaan," sebut Sugeng.


"Pengalaman saya dan pengalaman teman-teman, dan mereka sudah mengaku, sekarang pun sudah banyak sekali orang yang mengaku wartawan, mengaku LSM yang ujung-ujungnya menakuti, ujung-ujungnya nipu, ujung-ujungnya minta duit katanya bisa membantu. Nah itu saya bilang, yang seperti itu nggak usah dilayani," sambugnya.


Sugeng menyebut, dia tidak bermaksud menyinggung wartawan melainkan pihak yang mengaku wartawan. "Kalau ada yang seperti itu, mengaku wartawan, mengaku LSM, nggak usah dilayani. Apalagi ujung-ujungnya minta duit nggak usah dilayani," Ujarnya.


Sugeng kembali menegaskan jika videonya yang menyatakan wartawan suka memeras sudah dipotong. Dia menyayangkan, aksi pemotongan itu untuk menyudutkan dirinya.


"Jadi itu di-framming, itu dipotong yang tujuannya adalah untuk mendeskreditkan saya," jelasnya.


Redaksi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilik usaha Diskotik DA Club 41 di Sumsel berikan Klarifikasi atas pemberitaan yang merugikan dirinya

SMPN 27 Perkuat Karakter Siswa Melalui Kewirausahaan dan Anti Perundungan

Ketua DPRD Malaka Dalang Aksi Kekerasan Terhadap Warga dan Aparat? Ini kronologis peristiwanya