Aktivis muda Sukabumi (AKMI) menunggu klarifikasi dari pihak pemerintah kabupaten Sukabumi kaitan isu yang sedang di angkat,,


Sukabumi_mediabhayangkarasatu.com || Aktivitas muda Sukabumi menunggu klarifikasi dari pihak pemerintah kabupaten Sukabumi .Rabu 31/1/2024

Selanjutnya kami meminta bapak bupati untuk menepati janji nya yang akan memberikan realisasi hunian tetap yang pemkab sukabumi janjikan kepada penyintas pergerakan tanah di kampung ciherang desa cijangkar kecamatan nyalindung.

Tak hanya itu kami pun mendapatkan keluhan dari masyarakat kecamatan pabuaran yaitu permasalan Program Keluarga Harapan (PKH) yang mana mereka menanyakan transparansi dari pada anggaran tersebut, karna mereka belum pernah mendapatkan sosialisasi dari pihak pendamping PKH atau Puskesos dan TKSK,

Masyarakat telah berteriak dan bingung untuk mengadukan kepada siapa. karna semenjak tahun 2021 sampai sekarang mereka hanya mendapatkan anggaran dari program tersebut sebesar 200rb dan yang tidak masuk akalnya yaitu pihak yang tidak berwenang ataupun pendamping PKH menahan kartu rekening beserta buku 
tabungannya,

Padahal menurut amat kami itu adalah hal dari pada penerima dan orang yang menahan fasilitas tersebut tidak berhak menahan kartu ATM, dengan inisiatif kami sebagai control sosial maka kami mencoba mendorong permasalahan ini kepada pemangku kebijakan untuk membenahi permasalahan tersebut.

Serta kami mendapatkan keluhan dari masyarakat di daerah yang sama yaitu masalahan 
penerimaan mamfaat Program Indonesia Pintar yang pada hari ini mereka berteriak karna adanya oknum internal dari pemerintah yang memotong anggaran tersebut. Padahal dengan adanya 
Program Indonesia Pintar Ini seharusnya membuat atau membantu masyarakat yang skala ekonominya rendah,
namun realitas di lapangan program tersebut hanya menjadikan keresahan-kerasahan di masyarakat.
Dengan beberapa permasalahan, Mangkarknya serta terbengkalainya pembangunanpembangunan, harapan masyarakat, dan permasalahan PKH serta PIP di kabupaten sukabum
kami Aliansi Aktivis muda Sukabumi bermaksud ingin menyampaikan secara langsung permasalahan-permasalahan yang akan kami ringkas menjadi RAPORT MERAH ini pada
bupati kabupaten sukabumi untuk segera mengklarifikasi dan membenahi permasalahan yang 
terjadi.

Namun sangat disayangkan kami yang berharap dipasilitasi agar mendapatkan kelarifikasi dari pemangku kebijakan yang dapat menjawab dan menyelesaikan permasalahan
malah dihadapkan kepada stap-stap daerah yang tak mempunyai kapasitas atau wewenang untuk menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan yang akan kami sampaikan.

Kekecewaan kami tak hanya karna pemangku kebijaan yang tidak ingin menemui kami dan seakan enggan untuk menerima aspirasi-aspirasi kami. Namun selain dari itu pada hari selasa, 30 januari 2024 tepatnya pukul 09.20 WIB sehari sebelum aksi terselenggara, salah satu 
kawan kami mendapat pesan WhatsApp dari no tak dikenal yang mengaku berasal dari 
Gabungan Ormas Perguruan Bersatu Pelabuhanratu Raya yang mana isi dalam pesan tersebut seakan akan mengintimidasi kami dengan ancaman akan melakukan aksi masa tandingan untuk 
menjegal agar aksi kami tidak terlaksana. Pungkas aktivis muda Sukabumi 

Lanjut AKMI, Menjadi suatu tanda tanya besar bagi kami kaitan dengan penyampaian aspirasi dan dengan adanya intimidasi seperti itu karna dalam pesan tersebut termuat suatu video yang
berdurasi kurang dari 1 menit dengan stetmen yang gabungan ormas itu sampaikan “KAMI 
KOALISI OKP ORMAS BERSATU PALABUHANRATU, SIAP UNTUK MENGKONDUSIFKAN 
KEPADA PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKABUMI OLEH BAPAK HJ MARWAN HAMAMI 
LANJUTKAN KEBAIKAN.... MAJU.... MAJU... MAJU”
Ini adalah salah satu bentuk menurunya demokrasi bangsa kita terkusus di kabupaten Sukabumi yang mencoba membungkam suara rakyat.

Belum dapat di pastikan gerakan aksi masa tandingan ini di inisiasi oleh siapa namun amatan kami prihal ini terkesan mengadu domba kami sebagai masyarakat dengan kelompok masyarakat lainya. 

Oleh karna itu kami menimbang agar aspirasi yang kami sampaikan tepat sasaran juga salah satu bentuk kecintaan kami terhadap kabupaten sukabumi. untuk tetap menjaga kondusifitas kami Aliansi Aktivis Muda Sukabumi,, menyepakati aksi akan kami lakukan 
beberapa waktu kedepan untuk memberikan penilaian raport merah kepada bupati skabumi
Demikian konfrensi perss ini kami gelar sebagai suatu bentuk kekecewaan kami terhadap demokrasi yang terancam didua priode kepemimpinan Drs.H Marwan Hamami MM sekaligus 
pmengingatkan kepada masyarakat kab sukabumi untuk tetap berteriak ketika demokrasi kita 
diinjak
SALAM PERGERAKAN INTELEKTUAL !!!
HIDUP MAHASISWA !!!
HIDUP RAKYAT INDONESIA !!!
Tutup AKMI aktivis muda Sukabumi.
Narasumber"

(Nuryana Kabiro kab Sukabumi)

Adi Sambo MPB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilik usaha Diskotik DA Club 41 di Sumsel berikan Klarifikasi atas pemberitaan yang merugikan dirinya

SMPN 27 Perkuat Karakter Siswa Melalui Kewirausahaan dan Anti Perundungan

Ketua DPRD Malaka Dalang Aksi Kekerasan Terhadap Warga dan Aparat? Ini kronologis peristiwanya