Date: Rabu, 19 Februari 2025
Tribratanusantara.co.id
Tribratanusantara.co.id// Jayapura|| Gubernur Papua Tengah terpilih pertama, Meki Fritz Nawipa atau akrab disapa Meki, merupakan seorang pilot dan politisi kelahiran Enarotali, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
Sebelum terjun ke dunia politik, Meki dikenal sebagai pilot pesawat perintis yang telah melayani masyarakat di pedalaman Papua.
Pria kelahiran 6 Mei 1978 ini menamatkan pendidikan SD di YPPI Kebo 1 Paniai, dan melanjutkan SMP Negeri Aradide serta SMA Negeri 5 Jayapura.
Ia kemudian melanjutkan sekolah di Bible College of Victoria, yang sekarang disebut Melbourne School of Theology, di Melbourne, Australia.
Meki kemudian melanjutkan pendidikan penerbangan di Deraya Flying School, Halim, dari tahun 2000 dan MAAF Flight Training Center di Papua Nugini.
Setelah memeroleh sertifikat Private Pilot Licence (PPL), Meki kemudian menjadi pilot sejak 2008, melayani penerbangan di Papua yang menjangkau daerah-daerah terpencil di wilayah tersebut dan berbasis di Bandara Sentani, Jayapura.
Beberapa maskapai perintis yang pernah diterbangkan oleh Meki adalah MAAF, Susi Air, Alfa Trans, hingga Tariku Aviation.
Salah satu yang masih dikenang hingga saat ini adalah meloloskan CPNS 100 persen orang asli Papua di Paniai.
Pada tahun 2022, terjadi revisi Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus), yang mengakibatkan pemekaran empat provinsi di Papua, salah satunya Provinsi Papua Tengah.
Melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022, DPR-RI mengesahkan Provinsi Papua Tengah, yang ibu kotanya berkedudukan di Kabupaten Nabire.
Oleh karena itu, pada Pilkada serentak 2024, Meki lalu memantapkan diri untuk maju sebagai Gubernur Papua Tengah yang diusung oleh beberapa partai, yakni PDIP, PAN, PBB, PPP, dan PKN.
Meki menggandeng Deinas Geley sebagai calon wakil gubernur Papua Tengah.
Meki-Deinas akhirnya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah.
Keduanya merupakan pemimpin definitif pertama di Papua Tengah.
Dalam Karier politiknya Sejak 2018, Meki memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Ia kemudian mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Paniai pada Pilkada 2018.
Meki memilih Oktopianus Gobai sebagai calon wakil bupati Paniai untuk mendampinginya.
Politisi PDIP ini lalu menang dalam Pilkada 2018 di Kabupaten Paniai.
Meki kemudian dilantik bersama Otopianus sebagai bupati dan wakil bupati Paniai oleh Gubernur Papua saat itu, Lukas Enembe.
Selama menjabat sebagai Bupati Paniai periode 2018-2023, berbagai terobosan dilakukan olehnya.
Salah satu yang masih dikenang hingga saat ini adalah meloloskan CPNS 100 persen orang asli Papua di wilayah Paniai
Pada tahun 2022, terjadi revisi Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus), yang mengakibatkan pemekaran empat provinsi di Papua, salah satunya Provinsi Papua Tengah.
Melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022, DPR-RI mengesahkan Provinsi Papua Tengah, yang ibu kotanya berkedudukan di Kabupaten Nabire.
Oleh karena itu, pada Pilkada serentak 2024, Meki lalu memantapkan diri untuk maju sebagai Gubernur Papua Tengah yang diusung oleh
beberapa partai, yakni PDIP, PAN, PBB, PPP, dan PKN; Dimana Meki menggandeng Deinas Geley sebagai calon Wakil Gubernur Papua Tengah.
Meki-Deinas akhirnya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah; Keduanya merupakan pemimpin definitif pertama
di Papua Tengah, Sebelumnya, sejak 2022, bahkan 1999-2003 (sebelum Daerah ini dimekarkan sempat dibatalkan), Dan Provinsi baru ini
dipimpin oleh penjabat Gubernur; Berdasarkan Surat Keputusan (SK) KPU Papua Tengah, Meki Nawipa-Deinas Geley memeroleh 502.624 suara.
Mereka sempat digugat oleh pasangan calon (paslon) lainnya ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun pada putusan dismissal, MK akhirnya
menghentikan perkaranya, lantaran tidak memiliki cukup bukti; Pada Kamis (6/2/2025), KPU Provinsi Papua Tengah menetapkan keduanya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua Tengah periode 2025-2030.
Meki-Deinas merupakan salah satu Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Papua Tengah di Indonesia yang akan dilantik oleh Presiden Prabowo
Subianto pada Rabu (20/2/2025) di Istana Merdeka, Jakarta. (Vicky Ririhena)